MENHUT RI: Hutan, Tempat Terindah di Dunia yang Perlu Dilestarikan
Hutan, sebagai keberlanjutan peradaban kehidupan manusia dan sumber pemberdayaan alam, rupanya memiliki arti penting bagi Menteri Kehutanan (Menhut) Republik Indonesia. Bagaimana tidak, Menhut RI, Dr. H. Zulkifli Hasan, SE.,MM mengatakan bahwa hutan adalah tempat terindah, tidak hanya di Indonesia tapi juga diseluruh dunia.
“Di negara lain, contohnya di Jerman saja untuk melihat hutan mereka harus membayar. Terlihat, ketika kita masuk dan coba untuk bercengkrama dengan hutan tanpa kita sadari bahwa hutan adalah tempat terindah yang membuat kita menjadi manusia yang murni. Sayangnya, saat ini kita kurang mampu menghargai keberadaan hutan,” ungkap Zulkifli disela – sela acara seminar nasional yang digelar oleh Universitas Nasional di Aula Utama Unas, Blok I Lantai 4, Selasa (6/11).
Berlandaskan hal tersebut, Menteri Kehutanan RI yang menjadi keynote speaker dalam seminar bertema “Peran Mahasiswa untuk Konservasi Alam” ini merasa perlunya peningkatan kesadaran dan kepedulian seluruh masyarakat Indonesia terhadap pentingnya pelestarian, pengelolaan dan pemanfaatan alam. Tidak hanya itu, Zulkifli juga menyayangkan fakta bahwa masih terdapat kawasan – kawasan konservasi di Indonesia yang tidak boleh dimanfaatkan dan dikembangkan. “Kawasan konservasi seharusnya bisa mulai bekerja sama dan dijadikan taman nasional, dan harusnya boleh dijadikan lahan untuk mencari uang. Karena hal tersebut selain menambah pendapatan negara, juga menyerap tenaga kerja warga sekitar,” imbuh Zulkifli.
Untuk mewujudkan hal itu, Zulkifli lebih lanjut menjelaskan bahwa Perguruan Tinggi sebagai wadah mahasiswa, mempunyai peran yang sangat penting untuk dapat menyuarakan pentingnya konservasi alam ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Pasalnya, mahasiswa sebagai kaum intelektual dipercaya mampu memberikan inovasi dan menciptakan temuan – temuan baru bagi perubahan bangsa.
“Saya yakin, mahasiswa itu kata – katanya lebih dipercaya dan mudah dimengerti oleh masyarakat pada seluruh lapisan. Jadi, peran mahasiswa dalam meningkatkan kesadaran konservasi alam sangat penting dan sangat menentukan,” papar Zulkifli.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor Universitas Nasional bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Prof. Dr. Ernawati Sinaga, M.S.,Apt mengungkapkan bahwa Universitas Nasional, sebagai salah satu perguruan tinggi swasta tertua di Jakarta bertekad untuk memasukkan pendidikan konservasi alam ke dalam kurikulum pendidikan.
“Mahasiswa, sebagai bagian dari pemuda dan agen perubahan bangsa sudah seharusnya berada di posisi terdepan dalam mempelopori gerakan moral untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik,” imbuh Prof. Erna.
Nampaknya perlu ada gerakan perubahan yang dilakukan mahasiswa atau alumni untuk melestarikan hutan kita. Kita bisa mencontoh dari keberhasilan “Indonesia Mengajar” disektor pendidikan kita. Kalau untuk hutan ini, kita bisa mendirikan semisal “Sahabat Hutan” dimana para mahasiswa atau alumni bisa mendedikasikan pikiran, tenaga, dan materi mereka untuk hutan Indonesia selama periode tertentu.